This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Selasa, 24 Juni 2014

Strategi Belajar Mengajar



BAB I
KONSEP STRATEGI PEMBELAJARAN
Belajar dan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antar guru dan peserta didik. Interaksi bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar pembelajaran yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
A.  Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang berarti “jenderal” atau “panglima”, sehingga strategi diartikan sebagai kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Dalam pengertian kemiliteran yaitu cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk mencapai tujuan perang.pengertian strategi yang digunakan dalam dunia kemiliteran ini, diterapkan dalam dunia pendidikan, diartikan sebagai suatu seni untuk membawakan pengajaran dikelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien (Gulo, 2002).
Strategi belajar-mengajar menurut J.R David dalam W. Gulo (2002:2) yaitu ialah “a plan, method, or seriesof activities designed to a chieves a particular education goal.” Menurut pengertian ini strategi belajar-mengajar meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan ubtuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Untuk melaksanakan suatu strategi  tertentu diperlukan seperangkat metode pengajaran yang diselenggarakan oleh guru dalam stu kali tatap muka, dapat dilaksanakan dengan berbagai metode misalnya metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan diskusi. Metode termasuk dalam media pembelajaran yang digunakan untuk menggambarkan strategi pembelajaran.
Menurut Atwi Suparman (1991) menyatakan bahwa strategi atau model pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dari beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah urutan kegiatan yang sistematik, pola-pola umum kegiatan guru yang mencakup tentang urutan kegiatan pembelajaran, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini mencakup : (1) Urutan kegiatan pembelajaran, (2) Metode pembelajaran, (3) Media pembelajaran, (4) Waktu yang digunakan oleh guru dalam menyelesaikan setiap langkah kegiatan pembelajaran. Adanya empat hal pokok yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman untuk pelaksanaan belajar dan belajar agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan, yaitu:
a.    Yang pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana di inginkan sebagai hasil belajar-mengajar.
b.    Kedua, memilih cara pendekatan belajar pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai tujuan.
c.    Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, atau teknik belajar pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif.
d.   Keempat, menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya.
B.  Pengertian, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan yaitu : (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (taecher centered approach).
Strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan, artinya bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang diambil dalam da bagian pula, yaitu : (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning.
Dalam strategi exposition, bahan pelajaran disajikan dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Dalam pembelajaran ini, siswa tidak dituntut untuk mengolah pelajaran, namun, bahan pelajaran dicari dan dikemukakan sendiri oleh siswa sehingga guru disini berfungsi sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siwanya (indirect instruction).
Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambanan, dan keberhasilan siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa. Sedangkan strategi belajar kelompok dilakukan secara beregu atau berkelompok.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual, untuk mengaplikasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, yaitu: (1) metode ceramah, (2) metode demonstrasi, (3) metode diskusi, (4) simulasi, (5) laboratorium, (6) pengalaman lapangan (7) brainstroming, (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya. Metode pembelajaran dijabarkan kedalam teknik gaya pembelajaran. Teknik pembelajaran diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Dalam hal ini, guru dapat berganti-ganti teknik, meskipun dalam koridor metode yang sama. Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh, maka terbentuklah apa yang disebut model pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan, bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.
C.  Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran
Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran yang dimaksud adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip umum strategi pembelajaran adalah tidak semua strategi pembelajaran cocok untuk digunakan untuk mencapai emua tujuan pembelajaran dan sema kondisi pembelajaran. Setiap strategi memiliki kekhasan sendiri-sendiri. Oleh karena itu, guru-guru perlu memahami prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran.
1) Berorientasi pada Tujuan, 2)Individualitas, 3) Aktivitas, dan 4) Integritas.
D.  Implementasi Belajar Pembelajaran
Proses belajar strategi belajar-mengajar adalah suatu aspek dari lingkingan sekolah yang diorganisir. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan.
            Tahap pengelolaan dan pelaksanaan proses belajar-mengajar dapat dirinci sebagai berikut :
1.    Perencanaan, meliputi :
a.    Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana yang akan dilakukan.
b.    Menetapkan apa yang mau dilakukan, kapan, bagaimana cara melakukan.
c.    Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal.
d.   Mengembangkan alternatif-alternatif.
2.    Pengorganisasian, meliputi :
a.    Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperluakn untuk menyusun kerangka kerja dalam melaksanakan renvana-rencana melalui proses penetapan kerja.
b.    Pengelompokan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.
c.    Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinal.
d.   Merumuskan, menetapkan metode dan prosedur.
3.    Pengarahan, meliputi :
a.    Menyusun kerangka waktu dan biaya secara rinci.
b.    Memprakarsai dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan rencana dan pengambilan keputusan.
c.    Membimbing, memotivasi, dan melakukan pengawasan.
4.    Pengawasan, meliputi :
a.    Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
b.    Melaporkan penyimpangan untuk tindakan koreksi dan merumuskan tindakan koreksi, menyusun standar-standar dan saran-saran.
Untuk meningkatkan hasil belajar dan untuk mengarahkan pengaruh pengiring terhadap hal-hal positif bagi siswa, guru harus pandai memilih apa isi pembelajarn, serta bagaiman proseS belajar itu harus dikelola dan dilaksanakan dikelas. Ada juga jenis belajar yang harus dibedakan, yakni belajar konsep dan belajar proses. Jika persoalan ketrampilan proses itu dikaitkam dengan cara belajar siswa aktif (CBSA), maka tampak beberapa kesamaan konseptual. Baik belajar konsep, maupun belajar proses, keduanya mempunyai ciri-ciri:
a.    Menekankan pentingnya makna belajar untuk mencapai hasil belajar yang memadai.
b.    Menekankan pentingnya keterlibatan siswa di dalam proses belajar.
c.    Menekankan bahwa belajar adalah proses dua arah dapat dicapai oleh siswa.
d.   Menekankan hasil belajar secara tuntas dan utuh.
Untuk menciptakan suasana yang menumbuhkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, memerlukan pengorganisasian proses belajar dengan baik. Dalam perumusan tujuan, perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a.    Kemampuan dan nilai-nilai apa yang dikembangkan pada diri siswa.
b.    Bagaimana cara mencapai tujuan secara bertahap atau sekaligus.
c.    Apakah perlu menekankan aspek-aspek khusus.
d.   Seberapa jauh tujuan itu dapat memeuhi kebutuhan perkembangan siswa.
e.    Apakah waktu yang tersedia cukup untuk mencapai tujuan tersebut.
Agar kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan cara belajar siswa, diperlukan pengelompokan siswa dalam belajar. Dalam penyusunan anggota kelompok perlu dipertimbangkan antara lain:
a.    Kegiatan belajar apa yang dilaksanakan.
b.    Siapa yang menyusun anggota kelompok, guru, siswa, atau guru dan siswa secara bersama-sama.
c.    Atas dasar apa kelompok itu disusun.
d.   Apakah kelompok itu tetap atau berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan belajar.
Dalam melayani kegiatan belajar secara aktif, pengelompokan siswa mempunyai arti sendiri. Pengelompokan siswa dapat dibedakan menjadi beberapa tipe atau jenis, antara lain :
a.    Menurut kemampuan.
b.    Menurut Kesenangan berteman.
c.    Menurut Bakat atau Minat.
d.   Menurut urutan Presensi atau Daftar Kehadiran Siswa.
Dalam proses belajar bermakna adalah proses belajar yang melibatkan berbagai aktivitas siswa. Untuk itu, guru harus berupaya untuk mengaktifkan kegiatan belajar tersebut. Upaya yang dapat dilakukan guru, antara lain melalui:
a.    Karyawisata
Sesekali guru dapat membawa siswa ke luar ruang kelas untuk belajar. Dalam prosesnya, karyawisata dilakukan dengan menghubungkan konsep yang telah di berikan dikelas dengan situasi yang ada pada obyek wisata sehingga karyawisata benar-nenar mengaktifkan siswa.
b.    Diskusi
Hasil yang didapat para siswa dari karyawisata perlu dilanjutkan dengan diskusi kelas, sehingga pengetahuan siswa dapat berkembang.
Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud Strategi belajar-mengajar menurut J.R Davis dalam W.Gulo ?
Jawab:
Strategi belajar-mengajar menurut J.R David dalam W. Gulo (2002:2) yaitu ialah “a plan, method, or seriesof activities designed to a chieves a particular education goal.” Menurut pengertian ini strategi belajar-mengajar meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan ubtuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Unyuk melaksanakan suatu strategi  tertentu diperlukan seperangkat metode pengajaran yang diselenggarakan oleh guru dalam stu kali tatap muka, dapat dilaksanakan dengan berbagai metode misalnya metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan diskusi. Metode termasuk dalam media pembelajaran yang digunakan untuk menggambarkan strategi pembelajaran.
2. Jelaskan empat hal pokok yang harus dijadikan pedoman dalam pembelajaran !
Jawab:
a)    Yang pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana di inginkan sebagai hasil belajar-mengajar. Rumusan tujuan yang operasional dalam kegiatan belajar pembelajaran mutlak dilakukan oleh gurusebelum melakukan tugas mengajar sekolah.
b)   Kedua, memilih cara pendekatan belajar pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai tujuan. Bagaimana cara guru memandang suatu persoalan, pengertian, konsepdan teori apa yang digunakan dalam memecahkan suatu permasalahan, akan mempengaruhi hasilnya.
c)    Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, atau teknik belajar pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif. Jika ingin mencapai beberapa tujuan, maka guru dituntut untuk memiliki berbagai macam metode dan kombinasi beberapa metode yang relevan.
d)   Keempat, menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Tugas guru tak dapat dipisahkan dari evaluasi. Sehingga apa yang harus dinilai, dan bagaimana cara penilaiannya, merupakan kemampuan guru yang harus dimiliki oleh seorang guru.
3. Jelaskan tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanaan proses belajar-mengajar yang harus dilakukan oleh guru !
Jawab :
1.  Perencanaan, meliputi :
a)    Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana yang akan dilakukan.
b)   Menetapkan apa yang mau dilakukan, kapan, bagaimana cara melakukan.
c)    Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal.
d)   Mengembangkan alternatif-alternatif.
2.  Pengorganisasian, meliputi :
a)    Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperluakn untuk menyusun kerangka kerja dalam melaksanakan renvana-rencana melalui proses penetapan kerja.
b)   Pengelompokan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.
c)    Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinal.
d)   Merumuskan, menetapkan metode dan prosedur.
3.  Pengarahan, meliputi :
a)    Menyusun kerangka waktu dan biaya secara rinci.
b)   Memprakarsai dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan rencana dan pengambilan keputusan.
c)    Membimbing, memotivasi, dan melakukan pengawasan.
4.  Pengawasan, meliputi :
a)    Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
b)   Melaporkan penyimpangan untuk tindakan koreksi dan merumuskan tindakan koreksi, menyusun standar-standar dan saran-saran.
4. Upaya apa saja yang dilakukan oleh guru untuk mengaktifkan kegiatan belajar siswa ?
Jawab :
a)    Karyawisata
Sesekali guru dapat membawa siswa ke luar ruang kelas untuk belajar. Bisa dilingkungan sekolah untuk mengenal sitasi dan lingkungan sekolah; bisa juga mengunjungi obyek wisata yang ada sangkut pautnya dengan materi pelajaran yang diberikan seklah/kelas. Dalam prosesnya, karyawisata dilakukan dengan menghubungkan konsep yang telah di berikan dikelas dengan situasi yang ada pada obyek wisata sehingga karyawisata benar-benar mengaktifkan siswa.
b)   Diskusi
Hasil yang didapat para siswa dari karyawisata perlu dilanjutkan dengan diskusi kelas, sehingga pengetahuan siswa dapat berkembang. Dengan dan melalui diskusi, pengalaman dan wawasan siswa akan terungkap dan aktif memcahkan permasalahn yang tidak dapat dipecahkan secara individu.




















BAB II
TAHAP TAHAP MENGAJAR
            Strategi belajar adalah tindakan guru melaksanakan rencana mengajar. Artinya, usaha guru dalam menerapkan komponen-komponen pembelajaran serta evaluasi agar dapat mempengaruhi peserta didik untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan gurudalam melaksanakan strategi mengajar. Pertama, yaitu tahapan mengajar, kedua adalah pendekatan pembelajaran, dan ketiga adalah penggunaan prinsip belajar.
A.  Tahapan Mengajar
Secara umum, ada tiga tahapan pokok dalam mengajar, yakni tahapan pemula (prainstruksional), tahap pembelajaran (instruksional), dan tahapan penilaian tindak lanjut.
1.    Tahap Prainstruksional
Tahap Prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh saat melaksanakan pembelajaran. beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru atau oleh siswa pada tahap ini adalah :
a.    Guru menanyakan kehadiran peserta didik (siswa) dan mencatat siapa yang tidak hadir.
b.    Bertanya kepada siswa sampai dimana pembahasan pelajaran sebelumnya.
c.    Mengajukan pertanyaan kepada kelas atau siswa tertentu tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya.
d.   Memberi kesempatan siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari pembelajaran yang dilaksanakan sebelumnya.
e.    Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu secara singkat namun mencakup segala aspek.
Tujuannya tahapan ini pada hakikatnya adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap pelajaran yang telah diterimanya, dan menumbuhkan kondisi belajar dalam hubungannya dengan hari itu.
2.    Tahapan Instruksional
Adalah tahap pembelaran atau tahap inti, yakni tahap memberikan pelajaran yang telah disusun guru sebelumnya. Yakni :
a.    Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.
b.    Menuliskan pokok materi yang akan dibahas hari itu.
c.    Membahas pokok materi yang telah dituliskan.
d.   Pada setiap pokok materi yang dibahas, sebaiknya diberikan contoh-contoh konkret.
e.    Penggunaan media pembelajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok materi.
f.     Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi.
3.    Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut.
Tujuan tahapan ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan kedua (instruksional). Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini antara lain :
a.    Mengajukan pertanyaan kepada kelas, atau kepada beberapa siswa mengenai semua pokok materi yang telah dibahas pada tahap kedua.
b.    Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh siswa kurang dari 70%, maka guru harus mengulang materi yang belum dikuasai siswa.
c.    Untuk memperkaya pemgetahuan siswa materi yang dibahas; guru dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang ada hubungannya dengan topik atau pokok materi yang dibahas.
d.   Akhiri pelajaran dengan menjelaskan atau memberi tahu pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.
B.  Pendekatan Mengajar
Menurut Richard Anderson (1979) menyatakan adanya dua pendekatan, yaitu: pendekatan yang berorientasi pada guru (teacher centered) atau disebut tipe otokratis dan pendekatan yang berorientasi kepada siswa (student centered) atau disebut tipe demokratis.
1. Pendekatan Ekspositori atau Model Informasi
            Dalam pendekatan ini siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang telah dilakukan guru, serta mengungkapkan kembali apa yang telah dimilikinya melalui respon yang siswa berikan pada saat diberikan pertanyaan oleh guru. Komunikasi yang digunakan guru dalam interaksinya dengan siswa menggunakan komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai aksi.
2. Pendekatan Inquiry/Discovery (Penyelidikan/Penemuan)
            Pendekatan inquiry merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah. Pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan keaktifan dalam pemecahan masalah. Peranan guru di inquiry ini adalah membimbing belajar dan fasilitator belajar.
3. Pendekatan Interaksi Sosial
            Pendekatan ini menekankan terbentuknya antara individu/siswa yang satu dengan siswa yang lain sehingga dalam kontek yang lebih luas terjadi hubungan sosial-individu dengan masyarakat. Metode-metode mengajar yang bisa diutamakan dalam pendekatan ini antara lain, metode diskusi, pemecahan masalah, simulasi, dan kerja kelompok.
4. Pendekatan Tingkah Laku (Behavioral Models)
            Pendekatan ini menekankan pada teori tingkah laku, sebagai aplikasi dari teori belajar behaviorisme. Tingkah laku individu pada dasarnya dikontrol oleh stimulus dan respons yang diberikan individu. Penguatan hubungan stimulus dengan respons merupakan proses belajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku. Dalam pendekatan ini, langkah-langkah guru dalam mengajar adalah sebagai berikut:
a.    Guru menyajikan stimulus belajar kepada siswa.
b.    Mengamati tingkah laku siswa dalam menanggapi stimulus yang diberikan guru (respons siswa).
c.    Menyediakan atau memberikan latihan-latihan kepada siswa dalam memberikan respons terhadap stimulus.
d.   Memperkuat respons siwa yang dipandang paling tepat sebagai jawaban terhadap stimulus.
C.  Prinsip Mengajar
Prinsip mengajar atau dasar mengajar merupakan usaha guru dalam menciptakan dan mengkondisikan situasi belajar-mengajar agar siswa melakukan kegiatan belajar secara optimal. Usaha tersebut dilakukan guru pada saat berlangsungnya proses belajar-mengajar. Penggunaan prinsip mengajar dapat direncanakan guru sebelumnya, bisa juga secara spontan dilaksanakan pada saat berlangsungnya proses belajar-mengajar. Beberapa prinsip mengajar utama yang digunakan guru antara lain: motivasi, individualitas, kooperasi, kompetisi, korelasi-integrasi, dan aplikasi-transformasi.
Pertanyaan
1. Jelaskan kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau oleh siswa pada tahap Praistruksional !
Jawab :
a.  Guru menanyakan kehadiran peserta didik (siswa) dan mencatat siapa yang tidak hadir.
b.  Bertanya kepada siswa sampai dimana pembahasan pelajaran sebelumnya.
c.  Mengajukan pertanyaan kepada kelas atau siswa tertentu tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya.
d.  Memberi kesempatan siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari pembelajaran yang dilaksanakan sebelumnya.
e.  Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu secara singkat namun mencakup segala aspek.
2. Apa tujuan dari tahap evaluasi dan tindak lanjut dan jelaskan kegiatan yang dilakukan oleh guru pada tahapan Evaluasi dan Tindak lanjut !
Jawab:
Tujuan tahapan ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan kedua (instruksional). Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini antara lain :
a.    Mengajukan pertanyaan kepada kelas, atau kepada beberapa siswa mengenai semua pokok materi yang telah dibahas pada tahap kedua.
b.    Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh siswa kurang dari 70%, maka guru harus mengulang materi yang belum dikuasai siswa.
c.    Untuk memperkaya pemgetahuan siswa materi yang dibahas; guru dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang ada hubungannya dengan topik atau pokok materi yang dibahas.
d.   Akhiri pelajaran dengan menjelaskan atau memberi tahu pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.
3. Apakah yang dimaksud dengan pendekatan Ekpositori atau model informasi ?
Jawab:
Hakikat mengajar dalam pandangan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Dalam pendekatan ini siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang telah dilakukan guru, serta mengungkapkan kembali apa yang telah dimilikinya melalui respon yang siswa berikan pada saat diberikan pertanyaan oleh guru. Komunikasi yang digunakan guru dalam interaksinya dengan siswa menggunakan komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Guru yang kreatif, biasanya dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada siswa menggunakan media seperti gambar, bagan, aktif, grafik dan lain-lain, disamping memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
4. Jelaskan langkah-langkah guru dalam mengajar dalam Pendekatan Tingkah Laku (Behavioral Models) !
Jawab:
Dalam pendekatan ini, langkah-langkah guru dalam mengajar adalah sebagai berikut:
a.    Guru menyajikan stimulus belajar kepada siswa.
b.    Mengamati tingkah laku siswa dalam menanggapi stimulus yang diberikan guru (respons siswa).
c.    Menyediakan atau memberikan latihan-latihan kepada siswa dalam memberikan respons terhadap stimulus.
d.   Memperkuat respons siwa yang dipandang paling tepat sebagai jawaban terhadap stimulus.


Daftar Pustaka
Suryani, Nunuk., Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak